Powered By Blogger

Jumat, 08 Mei 2015



  1. Orang dengan foto profil makanan, menandakan pribadi yang tidak pernah puas, egois, namun pantang menyerah dan selalu ingin sukses #Tanda
  2. Orang dgn foto profil karikatur pertanda ceria, kekanak-kanakan, humoris dan sangat sederhana termasuk cintanya #Tanda
  3. Orang dengan foto profil perhiasan menandakan elegan, profesional, romantis, namun sangat bergaya hidup mewah #Tanda 
  4. Orang dengan foto profil kendaraan pertanda menyukai teknologi, impian yang tinggi, pemimpi namun sangat teliti #Tanda
  5. Orang dengan foto profil pemandangan menunjukkan pribadi romantis, suka keindahan dan petualang #Tanda 
  6. Orang yg memajang foto seksi pada facebook, twitter, dll. menandakan tidak percaya diri & memiliki kecemasan terhadap hubungan cinta #Tanda 
  7. Orang yg sering memajang foto seksi ternyata memiliki sifat kekanakan & sedikit bermasalah dalam menghadapi urusan cintanya sendiri #Tanda 
  8. Foto seseorang yg membuat bibirnya nampak seperti cemberut/ mencumbu, menandakan orang yang labil, menyukai gaya & sentuhan #Tanda
Orang yg foto profilnya bertema gelap, menandakan misterius, suka menyendiri, tertutup & sangat sulit memahami apa yg di inginkannya #Tanda
v  Orang yg memajang foto profil dengan binatang peliharaan, menandakan suka melindungi, menyayangi, sifatnya suka perhatian & lembut #Tanda
v  Orang yg sering berganti foto profil menandakan cepat mengambil keputusan tp kurang teliti, sering tidak puas dengan apa yg dimiliki #Tanda
v  Orang yg foto profilnya memakai baju pesta menendakan kemampuan bersosialisasi yg baik & terbuka, percaya diri & ingin diperhatikan #Tanda
v  Orang dgn foto profil jarang menunjukkan wajah ke kamera menandakan tidak percaya diri namun pendirian yg teguh, keras kepala & tegas #Tanda
v  Orang dgn foto profil bersama pasangan menandakan keseriusan hubungan, suka membanggakan orang lain & selalu ingin tampil sempurna #Tanda
v  Orang dgn foto profil aktivitas menunjukkan keseriusan & kebanggaan, tekun, namun kurang peka pada hal yg berhubungan dengan perasaan #Tanda

#S’moga Bermanfaat :D

Selasa, 05 Mei 2015

(Refleksi Hari Gizi Nasional)

Tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa hari ini, Minggu (25/1/2015) merupakan Hari Gizi Nasional. Gaungnya kurang membahana dibandingkan dengan hari-hari besar yang selalu diperingati setiap tahun. Padahal, Indonesia masih menghadapi tantangan masalah gizi.

Data Global Nutrition Report (2014) menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki masalah gizi yang kompleks. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting, prevalensi wasting, dan masalah gizi lebih.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, menunjukkan prevalensi gizi kurang pada balita fluktuatif dari 18,4% pada 2007, menurun menjadi 17,9% pada 2010. Namun meningkat lagi menjadi 19,6% pada 2013.

Obesitas sentral merupakan kondisi sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis. Obesitas sentral adalah bila laki-laki memiliki lingkar perut lebih dari 90 cm, atau perempuan dengan lingkar perut lebih dari 80 cm. Secara nasional, prevalensi obesitas sentral pada 2013 adalah 26.6%, lebih tinggi dari prevalensi pada 2007 (18,8%).

Adapun masalah stunting atau pendek pada balita ditunjukkan dengan angka nasional 37,2%.
Masalah gizi memiliki dampak yang luas, tidak saja terhadap kesakitan, kecacatan, dan kematian, tapi juga terhadap pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dengan produktivitas optimal.
Kualitas anak ditentukan sejak terjadinya konsepsi hingga masa balita. Kecukupan gizi ibu selama hamil hingga anak berusia di bawah 5 tahun, serta pola pengasuhan yang tepat, akan memberikan kontribusi nyata dalam mencetak generasi unggul.

Perlu dukungan seluruh lapisan masyarakat dan lintas sektor untuk menanggulangi permasalahan gizi di negeri ini. Masalah gizi juga dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti ekonomi, sosial, budaya, pola pengasuhan, pendidikan juga lingkungan, dan bukan hanya masalah kesehatan saja.

Pada Hari Gizi Nasional (HGN) 2015 ini, tema yang diusung oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan adalah Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi.
Untuk memeriahkan HGN 2015, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bersama dengan berbagai komunitas peduli gizi, menggelar Karnaval Ayo Melek Gizi, di Silang Barat Daya Monas Jakarta, Minggu (25/1/2015). Tujuannya untuk mendukung peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat.

Karnaval yang dibuka Heppy Farida Djarot, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, dan Presdir Sarihusada Olivier Pierredon itu, menampilkan berbagai kegiatan yang diikuti lebih dari 400 peserta. Karnaval ini menempuh rute Monas-Bundaran HI. Selain itu ada edukasi dan konsultasi gizi, ada juga demo masak makanan sehat.

Presdir Sarihusada Olivier Pierredon menuturkan Karnaval Ayo Melek Gizi ini merupakan bagian dari program kampanye Ayo Melek Gizi, dalam berpartisipasi meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia, melalui edukasi gizi seimbang, serta pentingnya gizi di awal kehidupan.
Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, mengatakan melalui Karnaval Ayo Melek Gizi, Sari Husada mengajak masyarakat turut mengampanyekan pentingnya pengetahuan tentang gizi kepada masyarakat dalam bentuk yang unik dan menghibur.
Karnaval ini menampilkan parade sepeda onthel yang dihias dengan bahan pangan sumber gizi, parade ondel-ondel berhias kostum gizi (buah dan sayur), parade kostum buah dan sayur, serta dimeriahkan juga oleh parade musik tradisional.

Selain itu juga ada cara mengolah makanan sehat dan bergizi melalui demo masak makanan sehat, yang dibawakan oleh Chef Muto, host program televisi KungFu Chef.
Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, menuturkan makanan bergizi tidak selalu mahal. Terpenting adalah makanan yang mengandung zat gizi seimbang, meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
“Dulu hal itu disebut dengan makanan 4 sehat 5 sempurna, terdiri dari nasi, lauk, buah, sayur (4 sehat) dan ditambah susu menjadi 5 sempurna. Kini konsep itu diperbaiki menjadi makana bergizi seimbang,” kata Tjandra dalam surat elektroniknya Minggu (25/1/2015).

Dia menyebutkan makanan sehat tidak dilihat dari berat asupan per jenis bahan pangan (nasi, terigu, daging, ikan, dan lainnya), tapi lebih dilihat dari aspek asupan zat gizi secara total makanan.
Sumber zat gizi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral bisa diperoleh dari ikan, kedelai, kacang-kacangan lainnya. Vitamin dan mineral diperoleh dari sayuran lokal seperti bayam, kangkung, tomat dan lainnya, serta buah-buahan. “Jadi perlu dikembangkan ‘warung hidup’ untuk sumber makanan bergizi,” ungkap Tjandra.

Minggu, 03 Mei 2015

Assalamu’alaykum Cinta



perasaan seketika campur aduk,
dipuncak hati yang dingin dan sejuk.
Bukan suasana yang membuat dag-dig-dug,
Tapi keadaan yang membuatku gugup

Apakah mungkin ini pertanda cinta.........
Datang pun tanpa permisi assalamu’alaykum dulu,
Tidak pernah ku menduga akan mencintaimu,
Teman yang dulu sahabat karibku peyejuk kalbu

Pertama mata bukan terkagum-kagum,
                                                          Tersipu itu karena aku tahu,                  
kali kita bertemu dalam kesan yang membius mesra

Bagaikan malaikat penjaga hati,
Datang Di ladang jiwa penuh kasih,
Tak pernah ku duga hal ini akan kudapati

Bagaikan belajar merangkak dari satu sisi,
Cinta datang tumbuh berkembang tertanam dalam Hati 



SALAM SEUNTAI,


Sukma Barata

CeMoti‬ (Cerita Motivasi) Filosofis Kehidupan



Suatu hari terjadi perampokan di bank. Perampok berteriak kepada semua orang di bank, “Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”.

Semua orang berhasil merubah cara berfikir dari cara yang biasa menjadi cara kreatif.
Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, “Yang sopan mbak ! Ini perampokan bukan pemerkosaan!”

Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”.

Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.
Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.”
Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”.

 Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.
Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – Ikuti arus”.

Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian kepala cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi
perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan kebosanan”.

 Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 Miliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut “Knowledge is worth as much as gold – Pengetahuan lebih berharga dari pada emas”.

Dan di tempat lain manager dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Hal ini disebut “Seizing the opportunity – Berani mengambil resiko”.
Oleh: Sukma Barata*

Minggu, 22 Maret 2015

KORELASI GRAVITASI DALAM GRATIFIKASI

tarik - menarik yang ku dapatkan
inilah Hak yang bertentangan dengan Batas
pertanyaan langsung terlempar dalam benak
perlukah atau harus ku rampas

Sifat Menahan
Hati Melawan
Goda Berangan

Menentang atau Melawan
Tekanan datang, ancaman mendesak
pedang menancap, Hukum menjawab

menimbal dan membalik
secercah Harapan atau Mencari Alasan
gravitasi Atau Gratifikasi



Surakarta, 24 Februari 2015



Sukma Barata_Fak. Hukum UMS

Bagaimana Muatan dan Tampilan Blogspot yang Anda Kunjungi sekarang?

.emoWrap{ background:#ccc; border: 1px solid #333; margin:5px; padding:10px;}